.
Manusia
tidak akan pernah luput dari masalah-masalah. Tidak ada manusia yang
tidak pernah ada masalah. Masalah dalam dalam kehidupan ini menjadi
salah satu bentuk ujian dari Allah Swt. Dari sinilah Allah swt akan
menjaring hamba-hambanya yang betul-betul beriman dan bertaqwa. Salah
satu hamba Allah Swt yang lemah adalah mereka yang hanya mau menaati
perintah tuhan hanya dalam keadaan lapang. Hamba allah yang betul-betul
beriman, akan menjalani perintah tuhan dalam segala keadaan.
Sesungguhnya beruntunglah hamba-hamba allah yang mendapat ujian, karena
dari ujian tersebut. Alllah akan menaikkan derajat hamba-hambanya.
Justru sebaliknya, merugilah hamba-hamba Allah Swt yang tidak pernah
mendapat ujian. Karena orang-orang yang mendapat ujian adalah
orang-orang yang memiliki keistimewaan dan akan berpeluang akan
dinaikkan derajatnya.
Salah satu masalah yang sangat rentan dihadapi
oleh sebagian banyak orang adalah masalah rizki. Tidak sedikit para
hamba allah swt yang mengeluh dengan keadaan rizki yang diterima. Dan
tidak sedikit hamba Allah Swt yang diamanatkan rizki yang melimpah,
justru membuat mereka lalai. Wahai hamba-hamba Allah Swt yang lagi galau
dengan keadaan rizki yang diterima, jangan biarkan kegalauan anda
berlarut-larut, karena hal itu tidak akan menyelesaikan masalah, justru
akan menyika anda. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggapai
rizki dengat ingat kepada Allah Swt dan kembali kepada al-qur’an dan
hadits. Dalam hal ini, saya akan menyajikan hadits Rasulullah Saw,
beliau bersabda :
“Tidak ada yang dapat menolak
taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat
menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)
Berdasarkan pada ayat di atas, rizki dan
umur merupakan salah satu garis takdir allah swt. Kedua hal tersebut
merupakan suatu hal yang sangat misterius dalam kehidupan ini. Namun,
bukan berarti kita akan pasrah tanpa disertai dengan ikhtiar. Tawakkal
atau penyerahan diri kepada Allah Swt adalah perbuatan hati bukan
perbuatan lahiriah. Dan Allah Swt maha kuasa mengubah takdir seseorang.
Hadits di atas menjadi salah satu bentuk representasi tuhan dalam
kekusaannya melakukan segala sesuatu yang ia mau. Kalaupun kita
ditakdirkan menjadi orang miskin. Akan tetapi kalau tuhan hendak akan
merubahnya, maka Allah Swt tidak ada kesulitan baginya. Karena dialah
yang maha pembuat takdir seseorang. Allah Swt memiliki sifat tak terikat
dengan segala sesuatu. Jadi, mau-maunya tuhan dalam berbuat.
Berdoa merupakan salah satu langkah yang
dianjurkan dalam al-qur’an dalam menggapai rizki yang banyak dan halal
lagi baik. Berdo’a merupakan salah satu bentuk ungkapan kita kepada yang
maha kuasa akan segala kelemahan, kehinaan, ketidak berdayaan kita, dan
ketergantungan kita kepadanya, karena hanya dia yang penolong lagi maha
kuasa. Janganlah menyerah ketika do’a anda tidak cepat terkabul. Ada
seorang sufi mengatakan : kalau do’a anda tidak cepat terkabul,
janganlah sekali-kali anda berpikir negatif kepada tuhan, tetaplah
berpikir positif. Ketika do’a anda tidak cepat dikabulkan karena allah
swt senang melihat, mendengar alunan do’a yang kita panjatkan. Ibarat
kalau ada pengamen yang memiliki suara yang bagus, terkadang kita tidak
cepat memberikannya uang karena kita senang dengan suaranya yang merdu.
Selalu berpikir positif kepada tuhan, karena mungkin tuhan lagi sekali
senang dengan melihat kita berdo’a. dan ada saatnya yang tepat bagi
tuhan mengabulkan permohonan kita.
Beriku ini beberapa hadits tentang masalah rizki :
“Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah
tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan
amal-usaha? Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang telah ditentukan
sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan
orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan
sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan
orang-orang yang sengsara. Kemudian beliau melanjutkan sabdanya:
Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang
ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk
melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan
sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk
melakukan amalan orang-orang sengsara. Kemudian beliau membacakan ayat
berikut ini: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan
bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami
kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang
yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang
terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar.” (Shahih Muslim)
Ayat :
Maka aku katakan kepada mereka:
‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.’” (QS. Nuh: 10-12)
Hadits :
“Kalau seandainya kalian bertawakal
kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, maka Allah akan memberi
rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rizki pada burung, pergi di
pagi hari dengan keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan
kenyang.” (HR. Ahmad)